PUSTAKA UNSYIAH, PUSTAKA KEKINIAN



Berbicara tentang pustaka pasti yang tergambar dikepala kita adalah buku, jurnal, dan suasana yang hening dan senyap. Tidak salah memang, karena pustaka memang seperti itu ada nya. Tapi apakah pernah terlintas dibenak kita tentang sebuah pustaka dengan nuansa yang asyik, menarik dan tentunya tidak membosan kan? Saya rasa tentu pernah, dan bahkan kita menginginkan nya karena kodrat kita sebagai manusia tak pernah puas dengan apa yang ada, selalu menginginkan hal-hal baru demi menuntaskan kepuasan. Nah, ngomong-ngomong soal hal baru dan menarik, Pustaka Unsyiah (UPT Perpustakan Universitas Syiah Kuala) mempunyai banyak hal hal baru dan menarik untuk dicoba. Apa saja itu?

Self Loan Station 

Kita pasti sering meminjam buku atau jurnal bukan? Pasti pada saat ingin meminjam kita sering berpikir dua kali jika melihat antrian yang cukup panjang. Bosan menunggu dan lelah menanti merupakan alasan terbesar bagi kita untuk masuk ke dalam barisan antrian, terus disaat kita berada dalam antrian sering pula kita bingung mau melakukan apa sembari menunggu giliran peminjaman. Akan tetapi, mulai sekarang tak perlu khawatir lagi dengan lelah nya menunggu antrian yang berkepanjangan (sepanjang jalan kenangan), karena Pustaka Unsyiah sekarang menyediakan fitur baru yang dinamai Unit Peminjaman Mandiri (Self Loan Station) yang sudah diberlakukan sejak Februari 2017, dengan tujuan mengurangi panjang nya antrian dan peminjam tak perlu lagi berhadapan dengan petugas pustaka. Untuk mengakses alat ini cukup mudah, peminjam hanya perlu login untuk mengubah kata sandi, kemudian di unit peminjaman mandiri ini peminjam hanya perlu mengetik kembali kata sandi yang telah diubah tersebut, lalu kemudian buuku yang ingin dipinjam diletakkan di mesin yang mirip dengan ATM ini, cukup mudah dan menarik bukan?

 Relax and Easy

Pustaka Unsyiah bukan lah sekedar pustaka yag sering ada di bayangan kebanyakan orang. Pustaka Unsyiah tak hanya menyediakan berbagai macam buku dan tulisan ilmiah, akan tetapi juga menampilkan hiburan yang diikuti oleh berbagai macam kalangan dalam lingkup Universitas Syah Kuala. Hiburan ini dikemas dalam sebuah tajuk yang bertema Relax and Easy. Relax and Easy adalah program mingguan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Unsyiah bekerja sama dengan BEM Unsyiah. Program dengan durasi 30 menit ini menampilkan pertunjukan seni dari berbagai kalangan di lingkungan Unsyiah. Relax and Easy berlansung setiap minggu pada hari Rabu siang. Acara ini terbuka untuk umum, di mana semua dosen dan mahasiswa dapat berpartisipasi di dalamnya, baik itu sebagai bintang tamu maupun penonton. Dulunya program ini berada dilantai 2, namun sekarang untuk mendapatkan suasana baru program ini dipindahkan ke lantai 1 dan sudah mempunyai panggung. Nah, bagi yang mau mengasah keberanian dalam menampilkan sebuah pertunjukan atau ingin mendapatkan hiburan karena lelah setiap hari bergumul dengan buku dan jurnal silahkan datang langsung ke Pustaka Unsyiah, karena di Pustaka Unsyiah pengunjung bisa berkreasi.

Libri Cafe

Seperti yang kita ketahui, Banda Aceh merupakan Kota Seribu Warung Kopi, dan memang demikian adanya. Seringkali dengan banyaknya jumlah warung kopi di Banda Aceh membuat mahasiswa menjadikan warung kopi sebagai tempat tongkrongan nomor satu dikota ini, dan akibatnya kopi menjadi minuman yang paling sering dikonsumsi dan bahkan sudah menjadi suatu keharusan untuk meminumnya. Tak ada alasan untuk tidak berkunjung ke warung kopi, bahkan untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah, Tugas Akhir dan bahkan skripsi sekalipun pilihan utama untuk menyelasaikan nya adalah warung kopi, padahal sumber dari segala sumber ilmu yang nyata ada dipustaka (buku, jurnal, dsb). Pustaka Unsyiah rupanya memahami kebiasaan tersebut dan membuat suatu perubahan dengan menyediakan Libri Café sebagai alternatif pengunjung agar mendapatkan nuansa layak nya sebuah warung kopi kekinian yang banyak ditongkrongi para kaula muda saat ini. Dengan adanya Libri Café dan juga ditambah oleh lancarnya WiFi diPustaka Unsyiah maka pengunjungnya pun juga ikutan lancar manyambangi. Jadi, tak ada alasan untuk tak berkunjung ke Pustaka Unsyiah.

 UILIS (Unsyiah Integrated Library Information System) 
Dizaman yang serba modern ini, semua aktivitas sudah bisa diakses melalui teknologi-teknologi canggih, tak terkecuali dengan Pustaka Unsyiah. Pustaka Unsyiah menyediakan portal khusus untuk para pengunjung yang bertujuan untuk memudahkan dalam mengakses buku-buku serta jurnal-jurnal yang tersedia di Pustaka Unsyiah. Portal ini dinamai UILIS (Unsyiah Integrated Library Information System. Uilis salah satu aplikasi mobile dari perpustakaan Universitas Syiah Kuala, yang dulunya hanya bisa di unduh oleh pengguna android, kini sudah bisa di unduh oleh pengguna IOS. Proses persetujuan oleh apple store yang kurang lebih selama 10 hari ini, disambut gembira oleh pihak perpustakaan Unsyiah (Librisyiana, 2016). Kekininan banget kan? langsung aja dicoba.

 Korean Corner
Maraknya perkembangan budaya yang digilai oleh sebagian besar wanita termasuk juga sebagian mahasiwi Unsyiah, ya apalagi kalau bukan Korea Selatan. di Pustaka Unsyiah menyediakan pernak pernik bernuansakan Korea, seperti pakaian adat Hanbok, buku-buku tentang Korea, dan sebagainya. jadi buat para penggila Korea bisa coba berkunjung ke Pustaka Unsyiah untuk menambah wawasan nya tentang Korea nya, biar jadi penggemar negeri ginseng yang intelek, bukan hanya sekedar suka (ikut-ikutan zaman).
"Tulisan ini didedikasikan untuk Blogging Competition Unsyiah Library Fiesta 2017"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAMZAH SANG SINGA ALLAH

Gambar
Mendengar kabar bahwa keponakannya Muhammad dianiaya oleh Abu Jahal, Hamzah bin Abdul Muthalib yang masih mengenakan pakaian berburu langsung mendatangi ka’bah tempat tokoh-tokoh Quraisy berkumpul. Abu Jahal yang paling keras menentang risalah nabi dipukul hingga terlentang. Lalu ia mengatakan “siapa yang berlawanan dengan keponakanku Muhammad, maka akulah lawannya” Dan tindakan berani inilah yang mengubah jalan hidup Hamzah , ia merupakan tokoh Quraisy yang paling berani dan tanpa ragu meninggalkan keyakinan kaum Quraisy dan mengucapkan Syahadat didepan Rasulullah SAW.  Hamzah masuk islam tiga hari sebelum Umar bin Khattab masuk islam. Hal ini membuat makkah bergejolak dengan masuk islam nya Hamzah, seorang pemuda pemberani yang sangat ditakuti kaum Quraisy. Sejak itu Hamzah yang dijuluki “ Singa Padang Pasir ” menjadi pendukung dan pembela Rasulullah SAW, islam pun semakin kuat dan tak lagi dipandang sebelah mata oleh kaum Quraisy. Kaum muslimin yang dulunya ...
Baca selengkapnya

WANITA PENGASUH RASULULLAH SAW

Gambar
Dalam tradisi dimakkah ada satu kebiasaan dikalangan kaum ibu untuk menyusui anaknya dan dibesarkan oleh masyarakat pedesaan. Hal ini berlanjut hingga pada bulan rabiul awal tahun 571 M. saat itu serombongan kaum ibu dari perkampungan Badui menawarkan air susu mereka pada bayi-bayi masyarakat makkah.  Salah satu diantara mereka, dipercaya untuk menyusui seorang bayi yang kelak akan dijadikan seorang rasul, Muhammad SAW. Dialah Halimah As Sa’diah. Nama aslinya adalah Halimah binti Zu’aib, kata Halimah juga memiliki arti lemah lembut, karena ia berada dari keluarga bani Sya’ad, maka orang lebih mengenalnya dengan Halimah As Sa’diah (Halimah yang berasal dari Bani Sa’ad). Bani Saad merupakan salah satu suku terbesar dari Suku-Suku Badui Hawazin, yang terletak 170 KM ditimur kota Makkah. Perkampungan bani saad yang gersang tidak cocok untuk pertanian, itulah yang menyebabkan kaum badui bermata pencaharian sebagai pengembala kambing dan onta. Kekeringan yang sering meland...
Baca selengkapnya

ACEH DAN LIBERALISME

Gambar
Berbicara tentang Liberalisme tentu tak akan pernah ada habisnya. Di Indonesia, liberalisme mempunyai banyak sudut pandang, dan tak sedikit dari orang-orang di negeri ini yang tidak setuju dengan paham liberalisme. Namun sebelum kita berbicara terlalu jauh, terlebih dahulu kita harus tahu apa itu liberalisme. Liberalisme adalah suatu paham ideologi, pandangan filsafat serta tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai yang utama (Wikipedia, 2016). Liberalisme bertujuan untuk menciptakan sebuah pemikiran dan pandangan yang bebas tanpa adanya pembatasan, bahkan batasan (aturan) agama sekalipun. Nah, kemudian apakah Aceh yang merupakan sebuah wilayah yang dikenal sebagai daerah “Serambi Mekkah” bisa menerima dan menerapkan paham liberalisme ini, dan ataukah Aceh menolak paham ini walaupun Aceh tergabung dalam sebuah bagian pemerintahan (Negara) yang menjunjung tinggi “Demokrasi”. Ada hal yang harus diperhatikan di Aceh...
Baca selengkapnya